Joachim Low Mengaku Tidak Mengalami Trauma Kalah Dari Italia

Trauma dalam dalam dunia sepakbola merupakan sesuatu yang unik; seperti trauma yang dirasakan Argentina pada adu tendangan penalti melawan Cili. Namun trauma kalah dari Italia disebut seorang Joachim Low tidak melekat pada skuad yang kini ia pimpin. Menjelang babak 8 besar EURO 2016 dimana Jerman akan bertemu dengan Italia; tim nasional Jerman akan berusaha meraih kemenangan pertama atas Italia pada sebuah pertandingan di turnamen besar. Italia dan Jerman secara keseluruhan pernah bertemu 8 kali di ajang Piala Dunia dan Piala Eropa; namun Jerman belum pernah mencatatkan kemenangan setelah hanya mampu bermain imbang 4 kali dan kalah 4 kali.

Joachim Low Mengaku Tidak Mengalami Trauma Kalah Dari Italia

Pertemuan Jerman dan Italia di babak 8 besar EURO 2016 hanya akan berujung pada 2 kemungkinan; Jerman mencatat kemenangan pertama atau menambah 1 pertandingan lagi di daftar kekalahan. Kedua tim terakhir kali bertandingan di babak semidinal EURO 2012 dan berakhir dengan skor 2 – 1 untuk kemenangan Italia dan pada saat itu Joachim Low telah menjadi manajer tim nasional Jerman. Low mengaku kini ia sangat antusias menjelang babak perempatfinal melawan Italia. Ia menyebut pertandingan yang akan segera dijalani tersebut merupakan pertandingan yang berat. Mencari cara menerobos ketatnya lini pertahanan Italia merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum kedua tim bertemu di Nouveau Stade de Bordeaux pada tanggal 2 Juli nanti.

 

Joachim Low secara khusus memang memuji organisasi permainan Italia; terutama saat dalam posisi bertahan. Italia memang dikenal memiliki strategi pertahanan yang sangat baik dan populer disebut pertahanan gerendel. Pada saat mengalahkan Spanyol 2 – 0; tim Italia seringkali menempatkan 9 hingga 10 pemain di belakang bola dan menyempitkan ruang sehingga para pemain Spanyol yang lihai melakukan passing dan memiliki skill individu bagus gagal mendekat ke gawang. Memanfaatkan kelengahan saat para pemain Italia naik untuk menekan pemain lawan sesaat setelah kehilangan bola atau melakukan serangan balik cepat sepertinya menjadi cara paling efisien untuk mencetak gol ke gawang Italia. Namun Jerman juga harus hati – hati dengan serangan cepat Italia yang dapat digulirkan dari sisi manapun.